Heboh juga ternyata berita mengenai berpoligaminya Aa Gym itu, sampai-sampai istri saya yang bukan termasuk penggemar Aa Gym pun ikut membicarakannya. Saya sendiri tidak ada masalah kalau ada laki-laki yang berniat mau berpoligami, toh memang tak dilarang kecuali untuk PNS di jaman Soeharto menjadi Presiden dulu. Selama mereka yang berpoligami bisa enjoy dengan poligaminya, kenapa harus diributkan?
Hanya saja, ada beberapa hal yang membuat saya geli tentang poligami Aa Gym ini, dan mungkin juga pada kasus poligami tokoh-tokoh lainnya. Hal pertama, ternyata Aa Gym kurang berani berterus terang tentang poligaminya ini, baru setelah “rahasianya” berpoligami bocor dan tersebar di media massa, beliau mencoba untuk memberikan penjelasan.
Menurut salah satu berita yang saya baca, pernikahan kedua Aa Gym ini katanya sudah berlangsung beberapa bulan yang lalu. Lalu kenapa harus ditutup-tutupi? Toh istri kedua tetap punya hak untuk merayakan pesta pernikahannya dan menunjukkan suaminya di depan umum? Bukan begitu? Dari sini saya melihat ada perlakuan kurang adil kepada istri keduanya. Coba baca berita di detik.com yang berjudul “Rini: Hubungi Aa Gym Saja”, bagaimana canggungnya istri kedua Aa Gym ketika ditanyai wartawan tentang kabar pernikahannya dengan aa Gym itu. Kasihan kan?
Hal kedua yang juga membuat saya geli adalah argumentasi Aa Gym tentang adanya keinginan yang berbeda antara perempuan dan lelaki, seperti tertulis dalam berita di detik.com yang berjudul: “Aa Gym: Jangan Berharap Terlalu Ideal Dari Saya”. Pada bagian akhir berita itu Aa Gym membandingkan perbedaan reaksi antara perempuan dan lelaki yang sama-sama berusia 75 tahun ketika ditawari “daun muda”. Pembodohan kepada umat, begitulah menurut pendapat saya.
Menurut saya, tidak selayaknya beliau, yang seorang dai, memberikan argumentasi yang “bodoh” seperti itu untuk membenarkan atau menjelaskan poligaminya kepada penggemar atau jamaahnya. Karena sebenarnya bisa saja hasrat atau keinginan perempuan dan lelaki itu sama saja, hanya saja mungkin ada kasus khusus dimana ada lelaki yang susah untuk meredam hasratnya untuk “memaksa” istrinya “berbagi suami”, bahkan punya kecenderungan untuk selalu melampiaskannya jika ada atau diberi kesempatan atau punya “cukup modal”. Artinya, jawaban beliau dengan sudut pandang keinginan atau hasrat, yang mungkin lebih tepat disebut tinjauan sexual itu, terlalu “bodoh”, dangkal, mengada-ada dan bahkan dipaksakan. Lebih dari itu, cenderung menyesatkan. Apalagi kalau kita mau jujur dengan meninjaunya secara statistik, dimana saya yakin bahwa populasi lelaki berpoligami, resmi atau tidak resmi, syah atau tidak syah, akan jauh lebih kecil daripada lelaki yang bermonogami.
Pesan saya, silahkan berpoligami jika anda mampu, tetapi tidak perlu membela diri dengan jurus yang tak perlu, apalagi sampai membodohi jamaah anda… Be a good polygamier with a good and smart reason, please! hahaha…
jadi inget housemate saya bertanya terheran2: “What?? Your Prophet (Muhammad SAW) was a polygamist?” Saya cuma bisa tersenyum en mengangguk… hoping that she wouldn’t ask more questions related to that :P. Gimana sih yah, semua housemate saya (termasuk saya sendiri) hampir menjadi feminist :P.
So… saya ga stuju lah ama polygami. Nabi SAW is an exception… karena beliau emang org yang sangat adil… Tapi, di jaman skrg ini.. kok sepertinya tujuan banyak lelaki untuk berpoligami itu lebih kpd nafsu drpd utk menolong (misal org miskin dijadiin istri) yah?? ok, mungkin gak semuanya begitu, tapi sepertinya sebagian besar seperti itu :P. ya ya.. i know it’s none of my business.
tapi saya suka terharu melihat lelaki yang punya istri banyak, namun istri2nya itu gak berkelahi kaya kucing hehehe… 😛 kdg jalan berdampingan. Kalo di arab sini, biasanya si laki2 membuatkan rumah untuk setiap istri, dibangun di satu komplek keluarga. Jadinya tiap hari si laki2 bergilir tidur di setiap rumah hahaha…
oh yah, satu lagi… kalo gak salah ada di ayat Al-Qur’an (atau hadits ya??) kalo seorang lelaki harus punya izin dari sang istri kalo dia mau nikah lagi… bener gak yah??
tapi kok.. skrg sepertinya banyak yg ngumpet2… salah satu bukti kalo poligami sudah disalah gunakan 😀
kita tidak pernah tahu niat dalam hati seseorang. Dan rasanya juga kurang bijak men-judge seseorang apalagi menganggap dia membodohi umat. Mudah-mudahan perkataan ustadz miftah faridz yang hadir dalam prosesi ijab kabul pernikahan aa gym-rini bisa mengingatkan kita kembali akan ajaran Allah SWT. berikut ucapan beliau yang dikutip dari harian pikiran rakyat hari ini (4/12/06) “”Berpoligami adalah ajaran Allah SWT. Kaum Muslimin dibolehkan mengamalkannya. Karenanya, ini momentum yang tepat bagi dakwah Aa dan Teh Ninih, serta para pendakwah lainnya, karena sudah terlalu lama ajaran Allah SWT –ihwal berpoligami– itu dilecehkan oleh mereka yang kurang ilmu.”
Sekarang kembali ke hati nurani kita: mau mendoakan yang terbaik buat ketiga orang yang sedang menjalankan ibadah sesuai ajaran Allah dan Nabi, atau mau berkutat dan bersikeras pada asumsi dan nafsu pribadi (dan nambahin dosa enggak perlu)?
Maaf kalo’ ada kata yang gak berkenan… 🙂
# yenny:
saya gak masalahin poligaminya Aa Gym koq, hanya saja contoh lelaki dan perempuan 75 tahun ditawari daun muda yg disampaikan dalam forum pengajian yg didengarkan oleh banyak umat itu kan terlalu berlebihan.
maksud saya, berikanlah alasan “smart” yg sesuai dengan syariah…
# amellie:
setahu saya, suami tidak perlu mendapatkan ijin dari istri kalau mau menikah lagi. syaratnya cuma harus bisa berlaku adil saja, dan itulah syarat terberat karena dalam akhir ayat yg menjelaskan ttg poligami itu disebutkan bahwa lebih baik bermonogami daripada bertindak aniaya karena tidak bisa berlaku adil terhadap istri2nya.
nah, adil itu kan bisa dilihat indikasinya ketika mulai menikahi istri kedua. kalau misalnya pernikahan itu ditutup-tutupi dan harus membuat istri kedua canggung dan tidak bisa memperkenalkan suaminya kepada khalayak, ya berarti sudah tidak adil lagi namanya si suami… hehehe… makanya, susah kan ternyata adil itu…
aku jg binun klo baca pro-kontra poligami ini.
masing2 py argumen sendiri2. masing2 bisa membalas argumen ‘lawan’nya. dan sll terbaca ada ‘kemenangan’ di setiap argumen.
jd penonton saja deh. 🙂
begitulah manusia ya, gus.
# sa:
hehehe… gak apa2 saling berargumen, justru dari situ orang akan belajar untuk berpikiran kritis, tidak hanya sekedar menjadi “penganut dan pengikut buta”…
kalau sunnah Rasul harusnya yang dikawin adalah wanita yang tua dan miskin, bukan yang seksi bin bahenol serta masih muda dan semok he he he….
coba deh liat sejarah rasul, kapan beliau nikah yg kedua dan wanita usia berapa yg dinikahinya.
yg terakhir lah yang masih perawan muda, itupun dengan maksud untuk men-syiar-kan kehidupan pribadi Rasul sehari-hari untuk jadi teladan umat.
Siapa bilang poligami SUNAH ?
Coba saja Klik disini …
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0305/13/061353.htm
ustaz itukan manusia biasa jd kl merasa mampu pologami silahkan aja… toh org lain akan punya opini sendiri dlm menilai. ga usah mencari alasan alasan pembenaran seperti selebritis gt .. (bw bw isteri untuk mendukung) sudah di ikhlaskan aja udah syukur tuh (kan tetap berat rasanya dipoligami !!!!) . repot kalo ustaz jd selebritis.
Sesuatu yang dibolehkan Allah ya sdh kita terima saja tdk usah dikomentari. Apalagi, tdk diwajibkan. Apakah seseorang akan adil atau tdk dalam berpoligami itu juga urusan orang tsb, karena tdk ada makhluk yang bisa tahu isi hati seseorang.
Sesuatu yg sdh diputuskan oleh Allah dan Rasul-Nya harus diterima dgn sikap “Kami dengar dan kami taat”, selesai.
Juga tdk usah mencari celah utk mencela sesama muslim dgn menyatakan sunah Rasulullah adalah menikahi janda tua dan jelek (oh iya, padahal Maria orang Qibti, adalah wanita muda yg cukup cantik, hadiah Raja Mesir). Para sahabat yang beberapa diantaranya dijamin surga oleh Rasulullah juga berpoligami (dan beberapa dgn gadis cantik). Tdk ada satu mahlukpun yg bisa mengetahui niat seseorang. Tdk bisa dijadikan tanda bhw yg berpoligami dgn nenek lebih baik dgn yang berpoligami dgn gadis cantik jelita atau sebaliknya. Atau keluarga poligami lebih sakinah dari monogami atau sebaliknya? Tdk juga.
Saya sih kadang heran dgn mereka yg menggebu mencacimaki poligami, apakah mereka jg begitu menggebu dalam menyikapi hal-hal yg sdh jelas dosa spt bersentuhan pria & wanita yg bukan muhrim (salaman misalnya), mengagumi kecantikan wanita yg bukan muhrim, berbicara dgn wanita bukan muhrim (suara wanita itu aurat bagi laki2 baligh). Mata, telinga, tangan, pikiran itu ada zinanya dan akhirnya dibenarkan oleh kemaluan (saat benar2 hukuman utk zina harus jatuh).
So, jadi biarkan syariah Allah spt apa adanya, jalankan apa yg diperintahkan, tinggalkan apa dilarang dan biarkan jadi urusan masing2 apa yg dibolehkan (kalau urusan wajib tdk ada istilah masing2, sesama muslim harus saling mengingatkan). Tanpa komentar, sekalipun dalam hati.
Apa yg tdk enak belum tentu buruk. Menyatakan kebenaran di depan penguasa yg zalim yg jelas2 memiliki kekuasaan mencelakakan anda juga tidak enak tapi bau surga tercium dari sana.
saya gak setuju ama poligami….
karena gak ada yg punya kemampuan sama kayak Nabi Muhammad SAW…
smua org yg poligami jaman skrg.. ujung2nya napsu..
yang jelas bung a’a kita pertanyakan, apakah itu dorongan nafsu semata…gawat nih……udah beranak 7 lagi…masih doyan juga ya yang muda2……..
kalo poligami nya sih gw dah tau.walaupun berat tapi memang begitulah biologisnya laki2 cenderung poligami, kalo cewek cenderung setia “monogamy”, kalo gak bukan, kenapa dia yang jadi ibu, hati nya harus halus dan bukan egosentris, tapi hidup menjadi pelayan bagi seluruh keluarga, sampai2 dirinya sendiri dilupakan, bener gak ibuk2…cuman yang gw gak suka Cara sembunyi2 AA Gym menikah itu gak Gentle banget dehhh. what’s up?? karena AA nyari istrinya liat fisiknya. Harusnya sekelas AA Gym nyarinya yang sholeh banget agamanya yang bisa lebih meningkatkan kualitas ibadah dan dakwah AA Gym, masalahnya sekitar dua minggu sebelum berita ini, AA Gym dakwah pagi2 jam 5 an di radion MQ Bandung, ngomongnya nyerempet2 agak2 jorse’, jadi setelah berita ini gw mengaitkan bahwa AA pas lagi hot2nya…jadi aja ngaji pagi2 errorrrrr bin puyeng. Trus sebaiknya AA Gym menikahi wanita yang tertindas secara psikis dan ekonomi, misalnya janda tua yang susah lakunya, atau perawan tua yang sudah berumur susah lakunya. Kalo Teh Rini ini mah buuuuuuanyaaaaak yang mau, ya gak bapak2, gak akan susah nyari suami dia mah….AA AA bener2 ternyata AA tergelincir dengan kecantikan. Tapi gak papa TUGAS AA GYM Berat, harus mendidik istri ke 2 nya ini agar menjadi istri sholehah. Kalo milih Teteh dulu AA Karena kesholehannya dan baca Alqur’annya yang sangat menyentuh..bener kan AA? Selamat berjuang dan Be A Gentleman dong AA!!!
kebetulan banget gue dapet tugas bikin makalah tentang poligami…awalnya sih cuma disuruh menganalisis kasus… tapi mau gak mau kan harus cari referensi biar tau… “sejarah poligami”
ternyata sebenernya Islam itu menganut asas monogami…
liat deh annisa ayat 3…
naif banget kalo annisa ayat 4 buat dasar poligami itu sunnah…
dari beberapa riwayatnya nabi…
nabi itu berpoligami di sisa 8 tahun hidupnya…
sebelumnya ia bermonogami selama 20 tahun pernikahannya sebelum di tinggal khodijah padahal masyarakat pada waktu itu berpoligami…
zaman sekarang kuk malah berkebalikan…
ketika masyarakat tak menyetujui berpoligami malah banyak yang poligami…
nabi juga gak rela waktu anaknya, fatimah mau di madu sama Ali… Nabi sampai naik mimbar segala…
Nabi bilang kalu Ali mau maduin Fatimah maka Ali harus ceraiin Fatimah juga…
Nabi juga banyak masalah waktu berpoligami…
Istrinya cemburuan lah…
Nabi pernah lho tidur diuar rumah
awalnya gara-gara Aisyah ngambek… cemburu ama istri nabi yang lain…
di akhir hayatnya juga nabi pernah berpesan sama sahabatnya untuk gak berpoligami
Tapi gue sanksi sama cowok-cowok jaman sekarang…
atau pa ra suami…
gak berpoligami karena memang tidak ingin melukai hati istrinya… atau karena terkungkung norma…
gengsi….
karena ada PP apalagi PPnya bakal direvisi dan bakal ada ancaman pidananya…???
gak ada yang bisa tau dalamnya hati…
apalagi bagi cowok-cowok mata keranjang yang kerjaannya selingkuh ama pacarnya….
selingkuh di masa pacaran bisa jadi faktor pemicu poligami…
yah semua orang punyapandangan hidupnya masing_masing…
tapi bukankah 1 hawa tercipta dari 1 Adam…
tapi kalao 2 Hawa sama 1 Adam…
Terus jodoh Adam yang lain gimana…….???
wah klo menurut saya isi dari artikel diatas memberikan penjelasan tentang diri dari penulis itu sendiri maksud dari penulis jika dia berpoligami…(tinjuan sex). Mungkin kita harus melihat dengan jelas makksud dari Aa Gym sendiri kenapa beliau berpoligami.Kalau yang saya lihat beliau menikah lagi karena ingin membantu akhlak dan akidah dari perempuan yang mua’laff (baru masuk agama islam) dan membantu janda yang memiliki anak ketiga. Kalau Aa Gym berpoligami hanya untuk sex saja…ngapai dia cari janda cari aja “daun muda”.Mungkin kita perlu membaca lagi Sirrah Nabawiyah, bagaimana Nabi Muhammad berpoligami, bukannya langsung kita mendikte, memberikan pendapat yang penuh dengan ‘Hawa Nafsu”, semuanya kita kembalikan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
Hallo Agus, Wie Geht’s ?
Rame jg ya cerita nya Aa Gym ini bahkan sampe ke Canada Utara segala ha ha ha.
Anyway, di Canada sini yg poligami tuh dipenjara lho, krn Canada negara yg tidak mengakui poligami. (hmmhhhh lega rasanya diriku sbg wanita he he he).
Anyway, menurut saya krn di Indo itu terutama di Bandung dah terlalu enak kehidupannya makanya klo ada uang lebih dan ada wanita cantik, yg dipikirin para bapak2 itu adalah menikah lg. Aa Gym kebetulan punya materi, coba waktu dia dulu ga punya uang semasa mahasiswa, siapa yang ikut sussah kan Teh Ninih juga.
Anyway, di Canada Utara sini mah kata suami saya dah terlalu heboh mikirin winter yang kelewatan dingin dan survive untuk gimana caranya supaya tetap hidup ga mati kedinginan, gimana caranya nyediain kayu di perapian, gimana caranya berburu binatang untuk makanan sepanjang musim dingin ini, boro2 mikirin kawin lagi hi hi hi.
Saya senang dah hidup di Canada Utara sini, sebab ga diganggu si Poli eh Si Poligami.
Tschuss,
Teh Iie.
Whitehorse, Northern Canada next to Alaska
Ternyata AA Gym adalah manusia biasa seperti kita-kita yang bisa salah dan tidak konsisten menata tutur dan titit. Menurut Dosen Pasca Sarjana IAIN Musdah
Mulia, Qur’an tidak pernah menyebut poligami halal. Poligami dilakukan pada saat jaman jahiliah di masa lalu, memang ada keistimewaan nabi Muhammad
yang melakukan poligami, yaitu dengan janda yang sudah menaupause, serta untuk tujuan syiar. Berkaitan dengan poligami AA Gym, saya setuju dengan himbauan seorang wanita bernama Siti Aminah (dulu fans AA Gym) yang meminta agar
melakukan tindakan sbb : Pertama, kalau punya buku atau kaset AA Gym segera sumbangkan ke panti-panti jompo. Kedua, jangan lagi beli buku/kaset
terbitan AA Gym, MQ, atau Daarut Tauhid. Ketiga, kalau mendengar atau melihat AA Gym di Radio/TV segera pindahkan channel atau matikan. Keempat, jangan ikuti lagi ceramah-ceramah yang menampilkan pembicara AA Gym. Kelima, sebarluaskan himbauan ini kepada siapa saja yang mendukung anti poligami. Wassalam.”
Sebenarnya saya menganggap berita mengenai pernikahan kedua Aa Gym adalah hal lumrah dan biasa, toh tak ada salahnya ketika seorang lelaki memutuskan – dengan segala pertimbangan – untuk menikah lagi, selama dia mampu dari segi fisik, waktu dan finansial, dan paling utama, merasa mampu berbuat adil buat pasangannya, Why NOT? Dan terlebih ini adalah kepentingan yang sangat INDIVIDUAL, dan bukan suatu persinggungan langsung dengan kepentingan PUBLIK.
Memang, Abdullah Gymnastiar adalah ulama dan menjadi panutan banyak orang, yang setiap hari bersinggungan dengan umatnya, sehingga bukan hanya perkataan beliau yang didengar, tapi perilaku beliau pun akan menjadi sorotan jamaahnya. Bahkan tanpa beliau inginkan, oleh media sosoknya dijadikan ikon selebritas yang kemudian menjadi penghias tabloid gosip dan infotainment. Olehnya itu, banyak yang secara tanpa sadar beranggapan dan menginginkan sebuah sosok KESEMPURNAAN pada diri Aa Gym. Tidak ada yang salah menurut saya, KESEMPURNAAN merupakan puncak tertinggi dari pencapaian spiritual hamba Allah SWT, dan wajar kalau semua hambaNya menginginkan maqam tertinggi itu. Dan pendapat saya pribadi, keputusan menikah Aa Gym ada hubungannya dengan loncatan maqam spiritual yang hendak beliau jalankan. Dan bukan sekedar persoalan nafsu semata-mata, sebagaimana yang diungkapkan oleh banyak orang yang sinis menanggapi berita ini.
Namun, yang menjadi pertanyaan saya adalah, apakah definisi dan ukuran KESEMPURNAAN dari seorang jamaah/umat untuk menilai pemimpin/ulama nya? Apakah ukuran itu bebas dari ego dan pendapat pribadi mereka? Mengapa semua orang menganggap steoreotip terhadap perilaku POLIGAMI? Poligami ada dalam hukum Islam. Bahkan juga dibenarkan oleh agama lain; Hindu, Yahudi, Kristen. Silahkan klik ke wikipedia (bahasa Indonesia, dan english).
Dan kalau tidak mau menganggap diri munafik dan sok suci, poligami jauh lebih mulia dan gentlemen daripada nikah siri, perselingkuhan, perzinaan, ‘jajan’ di lokalisasi dan yang lainnya. Tapi terlepas dari semua itu, sekali lagi saya tekankan; PENDAPAT PRIBADI yang muncul dari kekhawatiran terhadap BAIK dan BURUK hendaknya disingkirkan. Jangan kemudian melakukan generalisasi terhadap semua orang, apalagi kemudian membatasi kepentingan INDIVIDUAL nya untuk meingkatkan kedekatan kepada sang Maha KUASA.
Saya punya mimpi, seandainya sang Uswatun Hasanah, Rasulullah Muhammad al-Mustafa Abi al-Qasim SAWW hadir ditengah-tengah kita saat ini, dan dengan demikian juga mempraktekkan poligami beliau dengan istri-istrinya, apakah masyarakat akan ‘rela dan ikhlas’ menerima beliau SAWW sebagai junjungan dan rujukan dalam beragama? Nah….
Saya pribadi siih menganggap memang poligami itu tdk diharamkan oleh agama, asalkan kita mampu menjalani syarat2nya, yg menurut saya siiih sangat berat… Berbuat adil itu amat berat sekali… Jadi biarkanlah Aa Gym menanggung semua hal2 berat tsb… Toh kalo beliau gak mampu yaa sudah, paling2 murka Allah sudah menanti krn masalah adil atau tidaknya siih kita2 sulit menilai bahkan yg terlibat dlm urusan tsb… Hanya Allah saja yg mampu menilainya
Cuma 1 saja ganjalan di hati saya thdp pernikahannya Aa Gym… Kalau memang menurut syariat Islam, berpoligami itu tdk diharamkan, knp Aa Gym hrs merahasiakan pernikahan keduanya tsb ?? Terkesan spt menyembunyikan gitu lho,…Baru setelah 3 bulan hal itu terkuak dan akhirnya malah jadi preseden buruk… Andai saja dari awal Aa Gym sudah terbuka gitu, mgkin hal ini gak perlu jadi pergunjingan byk org
Saya ingat ada pepatah : “serapih2nya bangkai disimpan, baunya akan tercium juga”…..
Aa Gym kan sedang i belajar jadi muslim sejati.Sebagai muslim sejati hidup dan kehidupannya berpegang pada Quran,Hadist dan meneladani Sunnah Rasul.
Nabi pada usia 53 tahun masih kawin koq, bahkan mengawini anak kecil berusia 6 tahun yaitu Aisyah (Sahih Muslim Kitab 8 No. 3310 :
Sahih Bukhari Vol 7 Kitab 62 No.64 :
Sahih Bukhari Vol 7 Kitab 62 No.65 :
Sahih Bukhari Vol 7 Kitab 62 No. 88 ) ,jadi apa yang dilakukan Aa Gym sebetulnya dalam upaya menuju dan menjadi Muslim sejati!!
Nggak ada yang salah dan bisa dipersalahkan . Jika ada yang tak setuju dengan tindakan Aa Gym, maka pasti dia bukan Muslim/Islam sejati!!
ya..ya.. betul itu @ samalaen, jika kita muslim sejati maka kita harus mengikuti sunah Rasul kita. saye pinta kepada saudara2 muslim di Indonesie, jangan hanya baca Quran aje baca hadist juge dunkzz…Rasul pernah bersabda agar pengikut-pengikutnya boleh nikah / poligami sampe 4 istri, kalo 9 istri ndak bolehlah..hanya Rasul yang boleh… ( kalo 9 berarti melanggar sunah rasul dan hukumnya mati… )
Pesan utk teman2 yg menolak poligami,
pindah agama aja ke Salamullah ajarannya Lia eden, disana dilarang Poligami…. hue..hue.hue..
# Khali:
Saya cuma mengutip apa yang diucapkan Aa Gym dan dimuat di detik.com dalam menjelaskan alasannya berpoligami, yang menurut saya terlalu berlebihan dan kurang “cerdas”. Lha koq malah itu dianggap pendapat saya… hihihi… jangan gitu dong mas… 🙂
# Teh Iie:
Halo Teh, kabar saya alhamdulillah baik-baik selalu. Di sini musim dinginnya gak terlalu dingin Teh, masih belum ada salju tuh, malah seperti musim semi 🙂
# Ruslee:
Membandingkan poligami dengan perzinahan atau perselingkuhan, dengan mengatakan poligami jauh lebih mulia, jelas keliru besar. Perzinahan dan perselingkuhan adalah termasuk dosa besar dan dilarang dalam Islam, tidak ada mulianya sama sekali 🙂
# Samalaen dan Solihin:
Menurut saya sunah Rasul itu dapat berupa: (1). apa yang diucapkan dan dikerjakan oleh Rasul, dan (2). segala perbuatan para sahabat yang tidak dilarang atau dikutuk oleh Rasul.
Jika kita meninjau poin ke-2, dalam kehidupan jaman Rasul dahulu ada sahabat yang berpoligami, ada yang bermonogami, dan ada pula yang tidak menikah, dan semua tidak dilarang atau dikutuk oleh Rasul. Artinya ketiganya bisa dikategorikan sebagai sunah Rasul. Nah, bagaimana anda bisa bilang untuk jadi muslim sejati harus berpoligami? dengan bermonogami bahkan tak menikah pun orang tetap bisa menjadi muslim sejati, selama dia tetap menjadi orang yang beriman dan bertakwa.
Kenapa harus poligami yang dijadikan acuan atau indikator dalam “kesejatian” seseorang menjadi muslim, padahal Al-Quran jelas-jelas menyebutkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa…
Jangan membabi buta gitu dong dalam “menyuarakan” semangat berpoligami… 🙂
Ada artikel bagus : Benarkah Poligami Sunnah ? Lihat : http://servocenter.wordpress.com/2006/12/04/poligami-aa-gym/
# S.E.N.S.O.R:
Kalau semasa hidupnya Rasul Muhammad SAW pernah melakukannya, itu syah saja disebut sunnah karena sunah itu kan sesuatu yang dikerjakan oleh Rasul Muhammad SAW. Lebih dari itu, itu dibolehkan koq dalam Al-Quran yang level hukumnya lebih tinggi dari sunah.
Masalah utamanya kan bukan di situ sebenarnya. Ini lebih ke masalah emosi para “penggemar” Aa, dan juga mayoritas kaum hawa (sebagian kaum adam juga ya?), yang kecewa dengan pilihan Aa berpoligami, apalagi beliau sudah dianggap sebagai idola atau ikon.
heeeheee….kasian deh jadi Aa’, Aa’ kan manusia biasa juga euy….
kalo saya sih sebagai org yg biasa2 aja sama ulama..yeeaaahhh, itu hak nya dia yah..tapi sayang dia udah jadi milik masyarakat,
udah jadi tokoh panutan….
masalahnya itu aja…
aku punya blog baru,kalo ada waktu…link rahma nya diUpdate yaaaa… 🙂
rahma….
# ctrlz:
wah, baru nongol lagi nih? kemana aja? bukan sedang meratapi si Aa kan? hehehe…
blog barunya udah dilihat dan udah dikasih komentar… 🙂
Misalkan, AA Gym itu alasan terbesarnya adalah karena menuruti nafsu saja, saya tetap mendukungnya karena dalam ia menuruti nafsunya (nafsu kita itu mah paket dari ALLAH sebagai manusia) AA’ telah menempuh jalan yang benar yaitu MENIKAHINYA terlebih dahulu. Bukankah siapapun di antara kita yang mau menikah (terlepas monogami atau poligami) juga ada unsur nafsunya (wajar bro, kita emang manusia, kalau tanpa nafsu sih malaikat namanya)?
Jadi mending kita bantu doa saja untuk AA agar bisa menjalankan syariat tersebut dengan adil, SETUJUUUUUU?!!!!! (daripada kita terpancing untuk mengeluarkan emosi negatif)
sebagai seorang muslim kita diwajibkan saling menasehati di dalam kebenaran dan kesabaran. dalam proses saling menasehati tentu dengan cara yang bijaksana, cara yang sopan bukan dengan emosional, umpatan keji, dan menyakitkan hati orang lain.
poligami ? ajaran islam memang memperbolehkan, tetapi dengan syarat2 khusus.
ya, beri kesempatan aa gym untuk belajar mempraktekan poligami, saya kira, poligami aa gym, memang butuh proses untuk menjadi teladan keluarga yang lebih sakinah dengan istri lebih dari satu.
doakan aa gym agar beliau mampu menemukan hikmah dibalik hukum poligami di dalam islam.
terkait dengan resiko buruk yang diterima aa gym, kita doakan saja beliau mampu menerima dgn ikhlas.
yang terpenting umat islam jangan terpecah belah dengan polemik ini, tidak mau menerima kebenaran lagi dari orang lain jika kebenaran itu memang nyata.
mari bersama kita temukan hikmah poligami di dalam islam,
met berjuang aa,!
@Teh Iie
“Anyway, di Canada sini yg poligami tuh dipenjara lho, krn Canada negara yg tidak mengakui poligami. (hmmhhhh lega rasanya diriku sbg wanita he he he).”
Kalo selingkuh dipenjara nggak yah?
Pendapat saya sebagai muslim yg sudah sepuh…
Efek negatif kalo ‘merasa’ ilmu agama paling tinggi adalah “meng-klaim bahwa pikirannya sudah sesuai dengan keinginan Allah, sesuai Al-Quran”. Orang lain yg tidak sepaham dianggap belum mengerti Al-Quran. Itulah yg namanya “KEBLINGER”.
Poligami harus dipandang secara mendalam, bukan hanya mengutip SEBAGIAN ayat dalam Al-Quran saja. Pemahaman secara dangkal seperti ini sangat berbahaya! Manusia yg picik akan cenderung menganggap dirinya sudah sesuai dengan ajaran Allah/Al-Quran. Termasuk dalam menyikapi suatu kejadian sebagai “KEHENDAK ALLAH”, padahal kejadian tsb adalah “KEHENDAK MANUSIA” itu sendiri.
Itulah yg namanya “AGAMA DIPAKAI SEBAGAI KEDOK” pembenaran atas perbuatan maksiat. Berbahaya sekali! Contohnya nggak usah jauh2, semua teroris/pengebom azahari/noordin m. top, semuanya merasa melakukan perintah Allah/Al-Quran. Wow… Allah tidak bisa di-klaim serendah itu. :exclaim:
Demikian Nabi Muhammad tidak bisa dianggap rendah dengan melakukan poligami, karena setting waktu & tempat yang berbeda dengan keadaan sekarang. Intinya Nabi justru melakukan kebaikan dengan poligami-Nya. Nah kita semua ‘manusia biasa’, janganlah sok-sok an dengan menyetarakan diri seperti Nabi, berpikiran seperti Nabi. Itu namanya KEBLINGER!.
Apalagi sebagai pemimpin sebuah pesantren yg ‘dulu’ ngetop (sejak poligami langsung gak ngetop lagi deh, kawatir jadi “pesantren poligami”). Mengatakan “aa ingin memberikan contoh poligami yang baik” Wah.. kebablasan bener nih. Bagaimana contoh yg baik, bisa muncul dari tindakan yang ‘buruk’, disebut buruk karena:
1. ternyata aa tidak melakukan prosedur yg benar menurut Al-Quran.
2. ijin poligami aa, baru diurus kemarin, setelah berita “istri simpanan’ terekpos oleh media masa. (saya lebih cenderung menyebut rini sbg istri simpanan)
3. perselingkuhan sudah terjadi 3-5 tahun yang lalu tapi ijin poligami baru kemarin.
4. prasayarat poligami tidak dipenuhi oleh aa (istri tidak mampu punya keturunan, istri sakit, istri meninggal, ijin dari istri pertama yg terlambat) 👿
5. istri kedua ternyata bukan janda yg memerlukan banyak bantuan (janda2 korban perang, janda bencana tsunami, janda korban gempa, dll). 👿
6. tidak ada manusia biasa yg bisa adil terhadap istri-istrinya. (kalo MERASA bisa adil mah banyak… 😀 )
7. poligami aa ternyata ‘nafsu syahwat’ belaka 😆 jadi nggak pantas untuk ditiru, apalagi ingin jadi panutan… keblinger banget…
Demikian sedikit pendapat saya, semoga menjadi jernih dan jelas.
Kalangan NU dan Muhamadiyah pun sudah sejak tahun 1928 tidak melakukan praktek poligami lagi.
Negara-negara islam seperti Lebanon(musuhnya Israel), Turki dan Iran pun malahan melarang poligami.
AA Gym yang poligami istrinya setuju anaknya rela,kok malah perempuan lain di Indonesia marah atau tak setuju ,memangnya suaminya yang poligami atau emangnya dia yang di madu .
Yang perlu di atur UU Poligami atau UU Permesuman? Duluan yang mana.
Iya ini si Aa emang toBBB pisan euy….
tapi kalo si Aa misalnya menikah yang keduanya itu dengan janda tua apa seheboh ini yah?? …apa si Aa dapet sanjungan, pujian and simpati yah?? atow malah si Aa dibego2in ga punya otak kok milih yang tua2 he he
….anyway ini resiko Aa lah yang udah nikah yang kedua, yah bagi Bapak2 laennya juga jangan asal contoh Si Aa aja, mesti dipertimbangkan masak2 alias mateng2 giTOOOO
Regards
kaya lagu dankdut yg ituuu tuuhh….’Cintaku t’bagi duaaaa….sayaaannnk’ku t’bagi duaaaa….ahaaaa…..untuk’ku 50…untuknya 50….’ yaaaah begituuuuu deeeh…..kueee kaliii di bagi duaaaa…..
Iya Teh cerai’kan saja laki2 macam bgtuuu….mumpung Teteh masih muda dan cantik jugaaaa….si Aa tuh sdh melangar ‘UU Peraturan Perumahtanggaan’ Teeh…kaga setia…pengekhianat RT…
Buka lemari bajunya si Aa Teeeh….pack-pack’in deh Teeh bajunya si Aa ke dalam koper rongsok’an…..usir saja dari rumaah Teeeh….lemparin duluuu kopernya keluaaar rumaaah Teeehhh….baru d ditendang bokong’nya si Aa…..kuaat kaga Teeeh?klo kaga saya bantuin deeeh…ehm…ehm…
lho..lho..lho kog jadi gw yg sewot sich ?biasaaa neeh, gw k’banyakan nonton drama RT sich…. ^_^.
Belum expired kan, bung Agus ?
Menurut saya tulisan bung Agus bermaksud “tasamuh” (menghargai dan toleransi). Kalau toh ada lontaran pemikiran, bukankah kita memang disuruh oleh Allah SWT untuk tafakkur? … maksudnya mungkin, agar tidak ngikut doang …
Hmmm postingan pendek diseling canda ini ternyata “dalem” juga ya …
@yenny,
Maaf, hujjah berdasarkan perkataan ustadz miftah faridz menurut saya kurang fair, karena beliau “inner cycle” … anda sendiri yang menulis “kita tidak pernah tahu niat dalam hati seseorang” … jadi kitapun ngga tau niat dalam hati sang ustadz.
Saya juga sedikit bingung dengan “kurang bijak men-judge seseorang”, nun di saat bersamaan ada tulisan “mereka yang kurang ilmu” …awwww… *mijit kepala* … 🙂
Satu pertanyaan:”bila suami mbak Yenny berpoligami dengan argumen ajaran Allah SWT, apakah mbak benar-benar rela, sementara mbak memiliki buah hati yang sedang lucu-lucunya?” … bayangkan saat anak mbak sekolah, temannya iseng bertanya:” hai, ibu barumu cakep ya … suka mbeliin mainan ngga ?” … kalo mbak ada di situ, apakah terus menjawab kepada temen si kecil:” hai boy, kami rukun aja … ibu baru juga sayang … kami mengikuti ajaran Allah SWT, nak…”
ahhh saya tidak pernah tau niat dalam hati seseorang …
Ma’af ini diskusi lho …
Salam untuk keluarga, saya tetap mendo’akan semoga suami tercinta ngga poligami …
fulan
🙂
# fulan:
belum expire koq, commentnya juga dibuka selamanya 🙂
MEREKA YANG ANTI POLIGAMI BIASANYA ORANG YANG TIDAK JUJUR. CONTOH NABI MUHAMMAD ITU SUDAH CLEAR DAN TIDAK PERLU DIPERDEBATKAN. POLIGAMI ITU OKE SAJA DAN MEMBERI WAY-OUT. YANG ANTI POLIGAMI ITU JUGA MUNGKIN SAUDARA KITA YANG SAYA ANGGAP HEBAT ASAL KONSEKUEN UNTUK MENJAGA KESUCIAN. BAGI YANG KESULITAN SILAKAN POLIGAMI, JANGAN MENGUMBAR NAFSU DENGAN BERZINA. SOAL KEADILAN, MUHAMMAD JUGA TIDAK ADIL KOK. YANG BISA ADIL ITU HANYA ALLAH. TAPI KELUARGA POLIGAMI TETAP BISA BERJALAN BAIK ASAL MENJAGA KOMITMEN. MONOGAMI PUN BISA KACAU KALO KOMITMEN TIDAK DITEGAKKAN. SO, MAU SATU ATAU BANYAK ISTERI – SILAKAN AJA BOSS. JANGAN KEBAKARAN JENGGOT DONG KALO ADA TEMAN KITA KAWIN LAGI. KALO PENGIN, SILAKAN IKUTI JEJAK AA GYM. GITU AJA KOK REPOT……KATA GUS DUR……..
# Joko Turonggo:
Wah gak usah gede-gede hurufnya mas… santai aja, keep cool gitu loh 🙂
dulu pernah blajar ekonomi,lupa2 inget sih.. sebab gaji karyawan diIndonesia menjadi sangat rendah dibanding negara2 tetangganya , karena pendapatan perkapita negara dibagi ama jumlah penduduknya…bayangin deh,kita yg kerjanya kawin dan memproduksi anak mulu..bangga dgn 240 jt jiwanya
susah dong jadi kaya diIndo ,dgn gaji awal 1,5 jt sebulan…harus cari kerjaan lain dong, poligami menurut aku semakin memperbanyak jumlah penduduk ,satu bapak dng banyak istri gitu maksudnya…semakin banyak dong jumlah penduduk… gaji segitu2 aja, gag balance sama kebutuhan sehari2 yg mahal..
jadi,kenapa sih pria2 itu nggak nyadar2 juga,bikin anak mulu..bukan nekenin jumlah penduduk Indonesia..
kalo dipandangan aku yah, poligami itu egoisnya cowok aja deh…lalu cewek2 sholehah diIming2i syorga mau aja.., susah deh..belom lagi ntar anak2nya yg laen ibu ngrebutin warisan ini itu,gosip sana sini…pengalaman aku sih yg tumbuh dikeluarga besar dgn adat padang orthodox,yg ponakan bapak saja harus ikut campur menguasai bapakku sesuai kata adat konyol … ini aja udah ribet logh,apalagi keluarga poligami yah..satu bapak dikuasai banyak pihak, keluarga kecil itu bahagia deh,tanpa ikut campur pihak sana sini… aku anti poligami deh…suami2 timur jgn egois dong,anak2 nggak betah dirumah kalo banyak problem dirumah,padahalkan home sweet home..
Saya sangt senang
sebenarnya kalau seseorang melakukan tindakan poligami maka kita tidak boleh memvonis dia secara sembarangan tetapi kita harus mengetahui apa penyebab dia berpoligami. Orang banyak berpendapat negatif pada orang yang melakukan tindakan berpoligami pada zaman sekarang yang dikatakan mereka kebanyakan hanya menuruti hawa nafsu pribadi tapi bukan berdasarkan ibadah. Kita sebagai umat islam harus meneladani Nabi Muhammad SAW karena beliau meskipun mempunyai isteri yang banyak/berpoligami tetapi beliau mempunyai alasan tersendiri dan alsannya yang paling utama adalah untuk ibadah yaitu menyelamatkan kehidupan wanita yang dinikahi.
Katanya, itu disebabkan ‘software’ yang berbeda. Beliau meyakini bahwa lelaki pada dasarnya doyan gonta-ganti cewe, eh, doyan banyak cewe. Sedangkan perempuan, masih menurut beliaw, cenderung setia.
Dengan itu, AA Gym sudah menghina semua lelaki di negeri ini, seenaknya pukul rata. Kalau dia doyan, ya udah, akui aja itu obsesi pribadi, ga usah nuduh semua lelaki kayak gitu. Eeeenak aaja. Udah belaga nabi (sok yakin bisa adil), eh masih menghina pula. Dah gitu masih dibelain juga sama para pengkultus setia. Aww.a
Katanya, itu disebabkan ‘software’ yang berbeda. Beliau meyakini bahwa lelaki pada dasarnya doyan gonta-ganti cewe, eh, doyan banyak cewe. Sedangkan perempuan, masih menurut beliaw, cenderung setia.
Dengan itu, AA Gym sudah menghina semua lelaki di negeri ini, seenaknya pukul rata. Kalau dia doyan, ya udah, akui aja itu obsesi pribadi, ga usah nuduh semua lelaki kayak gitu. Eeeenak aaja. Udah belaga nabi (sok yakin bisa adil), eh masih menghina pula. Dah gitu masih dibelain juga sama para pengkultus setia. Aww
Coba dech belajar Matematika ya….
Poligami = Selingkuh yang dilegatimasikan!!
Selingkuh = Dosa
Poligami = Selingkuh = Dosa.
Jelas? Coba donk belajar….. !!!!
# EWAS:
senang apa? poligami?
# wadehel:
itu point saya, argumentasi Aa Gym terlalu menghina kaum sejenisnya 😉
# Ikut nimbrung:
itu sih matematika ngaco… ayo belajar lagi dari SD sana.
menurut saya poligami itu fine-fine aja,ngapain di salahkan.kalau dia masih mampu memberi nafkah lahir maupun batin pada istri-istrinya.dan menurut saya seorang istri sangat rugi bila tidak mengijinkan suaminyauntuk mempumyai istri lagi,kalau suaminya masih mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan dirinya dan istri-istrinya yang lain.
#agusset
saya sangat tidak suka dengan argunen-agumen anda diatas.tolang hargai pendapat orang lain, karena negara kita bebas berpendaapat.thanks.
# nasaruddin:
hihihi… ini namanya pendapat “kontradiktif”. di satu sisi anda berkata tentang “menghargai pendapat orang lain” dan “kebebasan berpendapat”, tetapi di sisi lain anda “melarang” saya berpendapat.
lagian berpendapat berbeda kan bukan berarti saya tidak menghargai pendapat dan melarang orang lain berpendapat.
ngak usah banyak omong,urus aja diri sendiri
lihat aja kesalahan mu sendiri,kamu sekalian sempurna apa ngakkk,,,,,,,ngakk ada manusia yg
sempurna lo….intinya yg terjadi biarkanlah terjadi mari kita perbaiki kita sendiri.
Saya cocok dengan pendapat B. Ohorella.
Juga, kalau poligami hanya utk nabi dan karena terpaksa, betapa banyak sahabat-sahabat belaiau, termasuk sahabat utama yg dijamin masuk surga, berpoligami. Lalu tidak dilarang oleh beliau. Bahkan ada diantaranya Rasul sendiri yang menyuruh sebagian sahabat untuk berpoligami. Apa kita sudah tidak percaya kepada Rasulullah SAW?
Diskusi yang seru sekaligus menggerahkan…
Terus terang saya capek soal poligami-poligamian, tetapi ini adalah kenyataan sosial masyarakat kita.
Intinya mari kita sama-sama menjaga moralitas diri kita masing-masing. Secara umum, poligami memang akan mendatangkan lebih banyak penderitaan kepada banyak pihak ketimbang kebahagiaan yang diraih oleh pasangan baru atas pernikahan baru tersebut.
Karena itu, hal yang tak kalah penting adalah suarakan kepada semua kaum wanita,
“Jangan pernah mau menjadi wanita simpanan, selingkuhan, atau istri muda dari kaum laki-laki. Itu dosa, nanti kualat. Lebih baik menahan diri dan berinstropeksi diri sebelum melakukannya. Ingat penderitaan yang akan diterima oleh istri pertama, anak-anak, dan keluarga mereka jika Anda menjadi menjadi iblis bagi kebahagiaan rumah tangga mereka. ”
Dengan sedih, kita mengakui bahwa di masyarakat kita ada budaya bahwa laki-laki yang sukses (bahkan yang setengah sukses) cenderung untuk mempunyai wanita simpanan atau selingkuhan di luar rumah, terlepas dari apapun alasan kejadiaannya. Dan kenyataan ini tidak akan berakhir jika masih saja ada wanita yang bersedia dan rela menjadi wanita simpanan dan selingkuhan, yang menjadi cikal bakal lahirnya poligami.
Logikanya, apakah itu masalah perselingkuhan, wanita simpanan ataupun poligami, semuanya tidak akan pernah terjadi jika tidak ada kaum wanita yang bersedia dijadikan simpanan, selingkuhan ataupun istri muda…
Suarakan ini kepada semua kaum wanita…!!!
Amellie, kamu itu muslim kan? Baca bio Nabi dong, saya yg Buddha aja baca. Sudah selayaknya seorang muslimah mengenal Nabinya luar dalam, shg gak gelagapan kalo ada yg nanya soal poligami.
Ada banyak bio Muhammad, yg saya baca adalah karangan Haekal, terjemahan Ali Audah.
Menurut saya, Muhammad itu seorang monogamist. Beliau menikah dengan SATU istri, yakni Khadijah selama hampir 28 tahun, setia hingga Khadijah meninggal. Padahal Khadijah itu usianya lebih tua 15 tahun, tapi Nabi memujanya setinggi langit, bahkan setelah Khadijah wafat, Nabi masih saja terus mengenangnya dengan penuh cinta shg bikin Aisyah cemburu.
Nabi hanya poligami sebentar saja, ada yg bilang kurang dari 8 tahun, dan itu dilakukan setelah beliau berusia tua, antara 50-55 tahun. Istri2nya juga sudah tua, kecuali Aisyah yg masih gadis. Semua perempuan2 tsb dinikahi untuk memberi perlindungan.
Dan uniknya, dari istri2 sesudah Khadijah, Nabi tidak mempunyai anak. Jika Nabi berpoligami untuk menyalurkan naluri lelaki, bukankah seharusnya anaknya sudah bererot? Nabi hanya memiliki anak dari pernikahan monogaminya dengan Khadijah.
Dan soal poligami, well… sebenarnya ini urusan antar perempuan. Selama ada perempuan yg bersedia menjadi istri kedua, ketiga, keempat, selama itu pula poligami tetap ada. Lalu kenapa kasus poliandri jarang terdengar? Yaaa karena cowo gak mau diduakan, apalagi ditigakan dan diempatkan.
Ego cowo akan mencegah terjadinya poliandri. Sedangkan cewe yg mengutamakan perasaan dan sejak kecil dididik untuk menekan ego (kasian anak2, kalo aku cerai lalu jadi janda lalu gimana…dlsbg ) lebih mungkin untuk diduakan.
pokoknya,,,, gk setuju ma polygami!!!
Poligami = Istri 1 + Istri 2 + Istri 3 + Istri 4
Gak usah saling merasa yang paling benar opininya tentang poligami, yang penting sekarang kitaharus bisa jaga pandangan MATA dan HATI, supaya tetep bersih, cinta kan datangnya dari MATA turun ke HATI, kalu udah cinta jadi aja poligami.
Please jaga Pandangan MATA kita aja masing-masing dech….
To: Teh Nana
Teh… saya ingin nanya nih… kenapa kok bisa tiap daerah berbeda2 gtu peraturannya? Lebanon, Turki… tidak boleh berpoligami. Lalu mengapa Arab Saudi boleh berpoligami? Menurut teteh, bagaimanakah kehidupan kaum perempuan disana?
sebenarnya kita itu muslim atau bukan sih???
dalam firman Allah kan sudah jelas poligami itu boleh saja…..
kita sepertinya kurang meng”IMANI” ayat Allah tsb,
selama ini kita sudah termakan hasut syetan yang munafik….. selalu saja kita mencari celah keburukan keburukan seseorang, ingat kita saudara lho…….
kalo saya boleh bilang, poligami boleh dengan sarat adanya keadilan.
maksud adil disini bukan berarti sama…..
cinta kita kepada istri besarnya 100%, jika menikah lagi maka 100% kita bri kepada istri ke 2,tapi istri pertama jadi 200%, jika menikah lagi maka yang 100% kita beri ke istri ke 3 tapi istri ke 2 jadi 200% dst.
komemt nya kristin menyejukan walau belum 100 persen salud for kristin.
buat saudariki iqro iqro dan tholobil ilmi lah biar nggak langsung nolak n myesel kemudian hari ok
poligani tuh jaiz booo artinya tdk dilarang n terlarang Allah azza wa jalla lebih tahu tentang kita ciptaannya daripada kita sendiri .siapa yg butuh lebih tapi nggak mampu atau yg mampu tapi nggak butuh lebih atau yg lainnya Allah ciptakan bermacam karakter yg belumtentu kita tahu .menurut ulama si poli bisa jatuh wajib ,sunnah, makruh ataupun haram dlm konteks fiqih .
sepanjang anda tidak mengganggu orang termasuk lekuarga dalam berpoligami teruskanlah tidak usah mengkait-kaitkan dengan agama atau Tuhan. Tuhan membiarkan kita melakukan apa aja dan setiap perbuatan pasti ada karmanya
poligami? jangan gila dong…..!
Masalah poligami…. gampan aja. entar yang sering poligami kasi aja hukuman mati.. biar eksekusi juga Amrozy CS. biar pertimbankan juga, mau poligamia atau nggak. pasti g mau kan??
idih mau poligami… yang satu aja nggak bisa, g mn mau poligami. ISTIGHFAR….. dong!!!! dunia cuma sementara. bkan smpai nenek moyan bangkit…………….
http://etikush.blogspot.com/2009/03/aq-ingindipoligami.html
Maaaas, saran saya kalau mau berkomentar tentang sesuatu, pahami dulu secara konseptual. setelah itu baru berkomentar. Dan saran saya jangan komentari dan sudutkan seseorang. Apalagi pengetahuan anda tentang masalah tersebut masih cetek.
Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Tahu. Ampunilah kami yang telah merebut wewenang-Mu menilai hamba-Mu, padahal kami tidak tahu apa yang kami nilai. Ampunilah kami yang telah “mengharamkan” sesuatu padahal Engkau menghalalkannya. Ampunilah kami yang memandang sesuatu hanya dengan mata fisik kami, amin!