Orang Jerman memang banyak yang suka bola. Kesukaan mereka akan bola mungkin sama dengan kesukaan mereka akan bir. Bahkan bir adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh para penyuka bola tersebut, sambil nonton bola tentunya, baik itu nonton di televisi di rumah atau di kafe ataupun langsung di stadion bola. Kalau di Indonesia, mungkin sama lah seperti penggila bola yang lembur nonton Liga Eropa sambil nyeruput kopi! Eh tapi kalau di stadion, masa penonton Indonesia nyeruput kopi juga?
Kedai bir sendiri ada dan tersebar di mana-mana di Jerman. Kalau di Bandung mungkin hampir sama lah dengan penyebaran warung Indomie rebus dan mang penjual gehu. Bir juga dijual bebas di super market. Biasanya kalau hari Sabtu saya belanja ke super market, banyak tuh orang-orang Jerman yang beli bir dalam jumlah yang cukup banyak (minimal 1 krat lah). Di akhir jam kerja di hari Jumat sendiri, banyak kedai-kedai bir yang dipenuhi oleh para pekerja sambil minum bir, hampir sama banyaknya dengan orang-orang yang antri karcis kereta Parahyangan di stasiun Gambir.
Kenapa bir disukai? padahal kan rasanya pahit? saya nggak tahu pasti, tapi mungkin karena enak rasanya buat mereka ya? Kata kawan saya, orang Jerman suka minum bir karena mereka ingin menghemat pemakaian air. Garing ya kawan saya itu? Emang!
Kembali ke bola, di piala dunia 2006 ini banyak orang Jerman yang juga suka nonton bola bareng. Banyak tempat-tempat strategis yang dipasangi TV raksasa, baik itu di tempat terbuka ataupun di tempat tertutup. Bahkan, kemarin pagi saya lihat berita di salah satu stasiun TV Jerman ada TV besar dipasang oleh seorang uskup, sepertinya di gereja di sekitar St. Pauli Hamburg, dengan spanduk cukup besar bertuliskan "Balleluja", pelesetan dari kata "Haleluja". Di ruang audimax Universitas Hamburg juga ada layar TV besar yang dipasang untuk tempat nonton bareng para mahasiswa dan mungkin para dosen dan peneliti. Di KJRI Hamburg sendiri ada layar lebar yang dipasang untuk nonton piala dunia, menggunakan LCD projector yang dihubungkan ke notebook yang dilengkapi dengan antena digital yang dicolokin lewat USB. Supaya tambah seru, digunakan juga sound dengan subwofer, sehingga suasana stadion bisa cukup terasa di sana. Biar tambah seru, pas nonton ada juga yang menggunakan kaos kesebelasan kebanggan mereka.
Demam bola memang sedang melanda Jerman, dan juga dunia! itu tidak bisa dipungkiri. Asesori piala dunia dan semua yang berhubungan dengan bola juga ada di mana-mana, mulai dari topi, bendera, kaos, sendal, payung, makanan, dan lain-lain. Mall-mall yang biasanya buka hanya sampai pukul 8 malam, di saat piala dunia berlangsung buka hingga pukul 10 malam. Hari Minggu dimana biasanya mall-mall tutup, juga buka. Suasana kota yang biasanya cukup sepi pada hari libur akhir pekan, berubah menjadi ramai dan penuh dengan hiruk pikuk bola dan piala dunia. Orang-orang dengan kaos dan asesoris piala dunia dan bola "bertebaran" dan "beredar" di mana-mana dengan keunikan masing-masing. Anak-anak termasuk golongan yang bergembira menikmati demam piala dunia ini.
Satu hal yang aneh, cuaca di Jerman sebelum piala dunia berlangsung selalu mendung, hujan serta dingin. Aneh bin ajaib, H-1 sebelum perhelatan akbar piala dunia berlangsung, cuaca di seluruh Jerman berubah seketika menjadi cerah ceria dan hangat, sampai hari ini. Sepertinya, alam di Jerman suka dan menyambut baik piala dunia ini seperti juga sebagian besar penduduknya. Awan mendung, hujan dan cuaca dingin suka dengan permainan bola dan tak ingin penduduk Jerman terganggu keasyikannya menonton dan menikmati bola bersama-sama.
Yakin Mas, di Jerman ga ada pawang hujan? 😀
Wah semalem seru liat pertandingan Jerman-Polen…biarpun nontonnya cuma sama suami aja….hehehe
Karna kota kita kecil, kayaknya jam buka toko2 di sini seperti sebelum WM.. jam 6 tutup semua… 😦
slamet dulu ah mas walo cuma satu gol tadi malem he he he… gemes gitu loh, waktunya dah mau abis kog ya gak gol2. belum lagi gemes lainnya dah depan gawang kog ya mleset *grrrr* he he he enak ngliatnya cuma depan tipi. main gitu loh apa gak ngos2an *wink wink*
soal bir, bener kata mas agus dimana ya enaknya pait begitu *tetep heran apalagi liat gelasnya yg segede2 kapal*
/me rindu tulisan ilmiah Mas Agus…
*ngupil*
saya malah nunggu posting kayak gini dari kemarin … soalnya dilaporkan secara langsung dari tempat penyelenggaraan ……
[…] Pada postingan saya yang berjudul Bola, Bir, dan Demam Piala Dunia yang saya muat di blogspot (copy-nya juga ada blog ini), ada seseorang tanpa nama (anonym) yang mencoba menghakimi terlalu berlebihan fenomena yang saya tuliskan tersebut. Dalam komentarnya dia menuliskan: […]
Aduhhh…
Gw gagal lagi nonton bola live. Kli ini alesannya bener2 personal.
Tadinya mo ke Hamburg dan nginep di rumah sampeyan. Tp, gw tetep
nonton slalu kok dan slalu ngintip2 klo2 Mas Agus ade nongol di tipi. Hahahaha…
Brazil Sayang sekali karena tidak masuk dalam semi final & pertandingan melawan prancis terlihat kurang maksimal ada apa dengan brazil……?
Bentar Lagi Final Piala Dunia. Tentunya nonton Di LED atau LCD lebih nyaman.
Untuk lebihnyaman dan terhindar dari Jatuh LCD dan LEDnya tentunya harus pasang Di Tembok.
Selain lebihnyaman dan Aman tentunya lebih menghemat ruangan. Jadi gunakanlah Bracket TV.
Murah dan Kuat Harga Pabrik.
Bpk. Yogie : 0818 – 0927 – 9222 ( XL)
breketlcdmurah.blogspot.com