Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Desember, 2006

Organisasi umat Islam Indonesia di Hamburg, yaitu Indonesisches Islamisches Centrum (IIC) e.V. memutuskan untuk melaksanakan shalat Idul Adha pada hari Sabtu, 30 Desember 2006, mengikuti keputusan pemerintah Saudi Arabia. Di Hamburg sendiri ada 2 keputusan berbeda tentang jatuhnya hari raya Idul Adha, sebagian mengikuti keputusan Saudi Arabia dan sebagian lagi (seperti umat Islam yang berasal dari Turki, Afganistan, bahkan dari Arab) memutuskan bahwa Idul Adha jatuh di hari Minggu, 31 Desember 2006. Ini seperti kasus Idul Fitri yang baru lalu, yang juga ada 2 keputusan berbeda. IIC e.V. juga organisasi umat Islam dari Turki dan Afganistan memutuskan mengikuti Saudi Arabia, sementara DIWAN memutuskan Idul Fitri jatuh pada hari yang berbeda (silahkan baca di sini untuk cerita lengkapnya). Dan saya, yang mengikuti keputusan DIWAN, melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid Arab.

Karena jatuh di akhir pekan, maka jemaah yang melaksanakan shalat Idul Adha di KJRI Hamburg pun cukup banyak. Acara yang dimulai pukul 09.15 berlangsung dengan lancar dan khidmat. IIC e.V. mengundang Dr. Syamsuddin Arif, mahasiswa doktoran di Frankfurt, untuk menjadi imam dan khatib shalat Idul Adha kali ini. Berita lengkap bisa dibaca di sini.

Pengaturan tempat shalat, pemasangan tikar dll. dilakukan oleh panitia shalat Idul Adha yang dibentuk IIC e.V. pada hari Jumat sore usai jam kerja KJRI. Sebelumnya kami sudah memperkirakan bahwa jumlah jemaah mungkin akan cukup banyak, maka dari itu tempat shalat yang biasanya hanya di aula KJRI harus diperluas hingga ke ruang depan KJRI. Sebenarnya halaman belakang KJRI cukup luas, hanya saja karena saat ini sedang musim dingin, maka perluasan tempat shalat harus dilakukan ke ruang depan. Inilah kurang enaknya hidup di negara yang ada musim dinginnya, hanya bisa menggunakan tempat terbuka di musim semi atau panas saja.

Begitulah sedikit cerita tentang Idul Adha di Hamburg. Selamat Idul Adha 1427 Hijriah, selamat mengimplementasikan makna berkurban dalam kehidupan sehari-hari.

Read Full Post »

Post ke-400

Menurut statistik blog ini, postingan ini adalah yang ke-400 yang dipublish di blog ini. Sudah 400 post itu cukup “ruar biasa” buat saya yang termasuk dalam kategori orang yang malas menulis. Kalau setiap post sama dengan 1 halaman buku, maka saya sudah membuat tulisan sebanyak 400 halaman sejak awal mula berkecimpung di dunia blog ini (Juni 2005). Sayangnya, tulisan saya tidak konsisten pada satu tema tertentu, selain itu juga banyak yang tidak bermutu, jadi ya tidak mungkin juga dibuat buku. hahaha…

Awalnya, blog perdana saya ada di blogspot, tetapi setelah saya jatuh cinta kepada wordpress, “terpaksa” saya harus membloggamikan (ini istilahnya jelas ngawur, harusnya mungkin poliblogi) blogspot saya dan memindahkan semua postingan yang ada di sana ke blog ini. Tadinya, dalam rencana, saya akan tetap menulis baik di blog yang di blogspot maupun yang di wordpress, sayangnya ternyata saya tidak bisa berlaku adil dalam berbloggami. Nasib blog yang ada di blogspot pun terkatung-katung, dicerai tidak, dinafkahi (lahir batin) pun tidak, padahal blog di blogspot itu sudah saya daftarkan ke Planet Terasi dan secara statistik bukan termasuk dalam kategori blog jablai. hahaha…

Mengamati statistik di blog ini, saya melihat bahwa tulisan yang berbau gosip ternyata memiliki traffic yang paling baik. Fenomena ini pertama kali saya alami ketika terjadi “pertarungan” antara Halimah dan Mayangsari, dimana secara tidak sengaja, beberapa hari sebelum “pertarungan” itu terjadi saya sedikit mengomentari berita di detikhot tentang rencana perkawinan anak pasangan Bambang-Halimah, dan Mayangsari (istri ke-2 Bambang) yang tidak diundang dalam postingan saya yang berjudul “Wartawan Gosip”. Kita (maksudnya saya, dan juga anda) memang masih suka membaca berita gosip, itulah makanya infotainment laris manis di tanah air. Kali cocok juga nama infotainment diganti jadi ghibahtainment. hahaha…

Sementara itu, tulisan yang agak ilmiah atau serius seringkali sepi pengunjung, kecuali beberapa pengunjung tetap yang kalau di dalam dunia nyata mungkin hampir sama statusnya seperti tetangga dekat. Sayangnya, saya bukan termasuk yang lihai dalam menulis berita gosip, jadi tidak bisa juga memanfaatkan peluang ini agar bisa menjadikan blog saya masuk dalam jajaran the fastest growing blogs atau bahkan mungkin masuk juga ke dalam jajaran top 10, atau malah masuk dalam kategori blog ghibah. hahaha…

Selain blog ini, saya juga membuat sebuah blog tentang bidang ilmu yang saya tekuni, yaitu oseanografi. Sayangnya blog itu harus rela menjadi blog jablai, mungkin karena bidang ilmu yang tekuni masih kurang populer di tanah air, meskipun lautan kita lebih luas daripada daratannya dan kita pun bangga disebut sebagai negara maritim. Bahkan B.J. Habibie pernah mencanangkan negeri kita sebagai benua maritim, dan kita pun punya lagu semasa anak-anak: “nenek moyangku seorang pelaut…” Bisa jadi saya mungkin harus menyelipkan sedikit “gosip” dalam blog oseanografi saya itu untuk menaikkan jumlah traffic. Jangan-jangan nanti malah jadi blog ghibah oseanografi. hahaha…

Begitulah sedikit kilas balik, buat sekedar ngupdate postingan di blog ini biar judulnya gak “Wanita dalam Sorotan” terus, soalnya pemenang polling wanita dalam sorotannya sekarang sudah jadi tersangka pengedar video mesumnya sendiri. Oh iya, sebentar lagi tahun baru deh (gile, udah mau 2007 bok! tambah tua deh ane), di Hamburg sudah riuh rendah bunyi petasan di mana-mana (tidak dilarang dan di toko-toko memang sedang sale petasan, bikinan China banyak juga ternyata), yang kadang membikin saya kaget. Untung saya gak latahan kaya Eko Patrio (gayanya masih kaya “bencong” gak ya kalau lagi jadi presenter?) atau Mak Wok (ini artis jaman baheula, nama aslinya Wolly Sutinah, teman mainnya Benyamin S, sudah meninggal dunia). Coba kalau saya latah, setiap ada bunyi petasan pasti deh teriak: “eh copot… eh copot… copot…” (ini lagunya Adi Bing Slamet waktu masih imut dulu, saya juga masih imut waktu itu, sekarang sih masih imut juga). Masih untung kalau latahnya cuman bilang “eh copot-copot”, kalau yang keluar kata-kata jorok seperti bulik saya yang di Jawa sana…? hihihi… bisa tersipu malu deh kita…

Read Full Post »

Wanita dalam Sorotan

Iseng-iseng saya melihat polling di detik.com dengan pertanyaan: “Empat wanita marak jadi sorotan media massa belakangan ini. Siapa favorit anda?”. Adapun 4 wanita yang dimaksud adalah Alfarini (istri ke-2 Aa Gym), Ninih (istri ke-1 Aa Gym), Maria Eva (pelaku “perselingkuhan” dan pemeran utama video mesum), dan Sharmila (istri korban selingkuh suami).

Sampai dengan dibuatnya postingan ini, sudah ada pemilih sebanyak 4614 orang dengan Maria Eva memperoleh suara terbanyak sebesar 36,78%, disusul Ninih dengan 28,61%, ditempel ketat oleh Sharmila dengan 26,35%, dan terakhir Alfarini yang hanya mampu meraih suara 8,26%.

Ternyata, pelaku “perselingkuhan” dan pemeran utama video mesum yang baru saja mengunjungi korban lumpur Lapindo di Sidoarjo dan mendapat sambutan yang hangat di kampung halamannya itu, justru mampu tampil menjadi wanita favorit pilihan pembaca detik.com. Hebat juga ya? Jadi penasaran, pemilih terbanyaknya laki-laki atau perempuan ya? Sementara itu, wanita “korban” poligami dan perselingkuhan hampir mendapatkan “simpati” yang sama dari para pemilih, sedangkan wanita yang mau dijadikan istri ke-2 justru kurang mendapat respon yang baik dan cenderung dibenci (sama seperti kasus Mayangsari yang ternyata banyak “diumpat” oleh para wanita karena tega “merebut” suami Halimah). Wanita “menyakiti” wanita, begitu mungkin kesan yang lebih terasa. “Masa jeruk minum jeruk?” gitu kali ya?

Kesimpulannya? selingkuh dan mesum-mesuman, apalagi kalau pake direkam dan diedarkan, jauh lebih favorit daripada poligami. “Layak” gak untuk jadi kado Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember nanti? 😀

Btw. selamat Hari Ibu deh, jangan lupa masak yang enak yah buat suami dan anak-anak, biar tetep lengket kaya perangko… 😀 *Jaka Sembung deh, gak nyambung Bleh*

Read Full Post »

Older Posts »