Menurut statistik blog ini, postingan ini adalah yang ke-400 yang dipublish di blog ini. Sudah 400 post itu cukup “ruar biasa” buat saya yang termasuk dalam kategori orang yang malas menulis. Kalau setiap post sama dengan 1 halaman buku, maka saya sudah membuat tulisan sebanyak 400 halaman sejak awal mula berkecimpung di dunia blog ini (Juni 2005). Sayangnya, tulisan saya tidak konsisten pada satu tema tertentu, selain itu juga banyak yang tidak bermutu, jadi ya tidak mungkin juga dibuat buku. hahaha…
Awalnya, blog perdana saya ada di blogspot, tetapi setelah saya jatuh cinta kepada wordpress, “terpaksa” saya harus membloggamikan (ini istilahnya jelas ngawur, harusnya mungkin poliblogi) blogspot saya dan memindahkan semua postingan yang ada di sana ke blog ini. Tadinya, dalam rencana, saya akan tetap menulis baik di blog yang di blogspot maupun yang di wordpress, sayangnya ternyata saya tidak bisa berlaku adil dalam berbloggami. Nasib blog yang ada di blogspot pun terkatung-katung, dicerai tidak, dinafkahi (lahir batin) pun tidak, padahal blog di blogspot itu sudah saya daftarkan ke Planet Terasi dan secara statistik bukan termasuk dalam kategori blog jablai. hahaha…
Mengamati statistik di blog ini, saya melihat bahwa tulisan yang berbau gosip ternyata memiliki traffic yang paling baik. Fenomena ini pertama kali saya alami ketika terjadi “pertarungan” antara Halimah dan Mayangsari, dimana secara tidak sengaja, beberapa hari sebelum “pertarungan” itu terjadi saya sedikit mengomentari berita di detikhot tentang rencana perkawinan anak pasangan Bambang-Halimah, dan Mayangsari (istri ke-2 Bambang) yang tidak diundang dalam postingan saya yang berjudul “Wartawan Gosip”. Kita (maksudnya saya, dan juga anda) memang masih suka membaca berita gosip, itulah makanya infotainment laris manis di tanah air. Kali cocok juga nama infotainment diganti jadi ghibahtainment. hahaha…
Sementara itu, tulisan yang agak ilmiah atau serius seringkali sepi pengunjung, kecuali beberapa pengunjung tetap yang kalau di dalam dunia nyata mungkin hampir sama statusnya seperti tetangga dekat. Sayangnya, saya bukan termasuk yang lihai dalam menulis berita gosip, jadi tidak bisa juga memanfaatkan peluang ini agar bisa menjadikan blog saya masuk dalam jajaran the fastest growing blogs atau bahkan mungkin masuk juga ke dalam jajaran top 10, atau malah masuk dalam kategori blog ghibah. hahaha…
Selain blog ini, saya juga membuat sebuah blog tentang bidang ilmu yang saya tekuni, yaitu oseanografi. Sayangnya blog itu harus rela menjadi blog jablai, mungkin karena bidang ilmu yang tekuni masih kurang populer di tanah air, meskipun lautan kita lebih luas daripada daratannya dan kita pun bangga disebut sebagai negara maritim. Bahkan B.J. Habibie pernah mencanangkan negeri kita sebagai benua maritim, dan kita pun punya lagu semasa anak-anak: “nenek moyangku seorang pelaut…” Bisa jadi saya mungkin harus menyelipkan sedikit “gosip” dalam blog oseanografi saya itu untuk menaikkan jumlah traffic. Jangan-jangan nanti malah jadi blog ghibah oseanografi. hahaha…
Begitulah sedikit kilas balik, buat sekedar ngupdate postingan di blog ini biar judulnya gak “Wanita dalam Sorotan” terus, soalnya pemenang polling wanita dalam sorotannya sekarang sudah jadi tersangka pengedar video mesumnya sendiri. Oh iya, sebentar lagi tahun baru deh (gile, udah mau 2007 bok! tambah tua deh ane), di Hamburg sudah riuh rendah bunyi petasan di mana-mana (tidak dilarang dan di toko-toko memang sedang sale petasan, bikinan China banyak juga ternyata), yang kadang membikin saya kaget. Untung saya gak latahan kaya Eko Patrio (gayanya masih kaya “bencong” gak ya kalau lagi jadi presenter?) atau Mak Wok (ini artis jaman baheula, nama aslinya Wolly Sutinah, teman mainnya Benyamin S, sudah meninggal dunia). Coba kalau saya latah, setiap ada bunyi petasan pasti deh teriak: “eh copot… eh copot… copot…” (ini lagunya Adi Bing Slamet waktu masih imut dulu, saya juga masih imut waktu itu, sekarang sih masih imut juga). Masih untung kalau latahnya cuman bilang “eh copot-copot”, kalau yang keluar kata-kata jorok seperti bulik saya yang di Jawa sana…? hihihi… bisa tersipu malu deh kita…
Read Full Post »