Hari ini saya punya cukup waktu luang untuk membaca-baca berita di situs resmi Presiden SBY. Biasanya setelah membaca di situs beliau saya selalu punya ide untuk menulis sesuatu di blog saya. Pada postingan sebelumnya saya juga sudah sedikit berkomentar tentang mutiara kata yang menurut saya kurang begitu layak.
Kali ini saya tertarik untuk sedikit menulis yang berkaitan dengan judul berita Islam berdampingan dengan modernisasi. Dalam berita itu disinggung tentang Barat dan Islam phobia. Apakah benar Barat mengalami Islam phobia? Jawabannya mungkin bisa benar, bisa juga tidak, karena sejauh ini kadang-kadang phobia yang dimaksud banyak pula yang hanya bersifat lokal, sementara di banyak dunia barat lainnya perkembangan Islam justru mencengangkan dan mengagumkan.
Memang, ada aturan-aturan pemerintah yang kelihatannya agak berlebihan yang berkaitan dengan pakaian atau rumah ibadah umat Islam, tetapi sejujurnya kasus seperti ini hampir sama dengan apa yang bisa kita temukan di Indonesia yang menimpa umat pemeluk agama minoritas.
Jadi, jika banyak orang (di Indonesia) punya kesimpulan tentang Islam phobia di Barat, saya kira kita juga tidak bisa mengabaikan atau menutup mata tentang adanya Kristen phobia yang diderita sebagian umat Islam di Indonesia, atau Islam phobia yang juga diderita oleh umat Kristen di Indonesia. Maraknya aksi Kristenisasi oleh sebagian umat Kristen, atau aksi-aksi layaknya preman yang dilakukan oleh organisasi-organisasi Islam tertentu di tanah air adalah salah satu hal yang menurut saya telah menumbuhkan adanya phobia tersebut. Artinya, sesuatu yang biasa kita istilahkan sebagai phobia ternyata tidak hanya terjadi melulu di Barat atau antara Barat dan Islam, meskipun mungkin itu yang banyak mengemuka saat-saat ini, terutama sejak maraknya aksis teror yang menurut Barat dilakukan oleh komunitas Islam.
Aturan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri dalam mengatur pendirian atau pengadaan rumah ibadah suatu agama, adalah sesuatu yang juga bisa kita temukan di Barat. Untuk mendirikan masjid, umat Islam harus melewati beberapa prosedur yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan ijin. Untungnya, prosedur yang harus dipenuhi didasarkan pada hukum positif yang ada dan telah jelas aturan mainnya. Jadi, selama kita bisa memenuhi syarat yang ada sesuai dengan prosedur, ijin pendirian/pengadaan masjid hampir bisa dipastikan mudah untuk didapatkan. Lalu, bagaimana dengan pendirian gereja? Gereja adalah bangunan “default” di hampir sebagian besar negara Barat, sama dengan masjid di Indonesia. Dan setahu saya, pemerintah bahkan mengenakan tarikan khusus dari penghasilan warga negaranya untuk diberikan kepada pihak gereja.
Jadi, apa yang disebut sebagai phobia itu sebenarnya terjadi di mana-mana dan adalah sebuah hal yang mungkin saja wajar, selama dia tidak melahirkan kekerasan dan atau tindakan brutal. Hal ini bisa diderita oleh kaum minoritas akibat kesewenang-wenangan kaum mayoritas atau diderita oleh kaum mayoritas akibat kecurigan yang mendalam terhadap kaum minoritas.
agak melenceng dari judul dikit ya..
setuju sih phobia2 ini dijangkiti para minoritas…
Malangnya Indonesia, phobia-phobia an nggak aja soal agama..
tapi soal Ras juga lho mas Agus..
ini menurut pengalaman saya betemen beda ras…
saya punya temen atau beberapa temen yg okelah mereka warga keturunan… dan kaya’nya mereka tuh phobia ke kita..merasa lebih aman hidup jadi warga negara S’pore..dan berkeinginan untuk pindah warga negara..
dan ini cukup banyak lho saya jumpai dilapangan…
nggak bisa nyalahin atau kesal ke mereka juga sih..hak asasi mereka yah..
kalau dipikir2 seandainya saya jadi mereka,..mungkin nggak yah…saya lebih milih ketempat yg warna kulit saya dominan disana…nggak dinegara dimana saya jadi minoritas…
tapi enggak juga lah… saya cinta negara saya karna saya grew up disana dan emang sih RUU konyol kadang bikin mules ngelanjutin hidup sebagai WNI…tapi mau gimana lagi..
dan jujur sebagai seorang native,agak pahit juga sih nyaksiin ini…
phobia kekita… meski mereka berusaha untuk menghargai saya..tapi rasanya sedih aja..ngrasa Negara Indonesia Raya ini nggak ada peminatnya aja..
‘too complicated yah masalah negara kita’
lebih baik Pemerintah ngatasin masalah ini dulu deh… jgn sibuk bikin RUU APP konyol….pikirin gimana cara hidup bangsa Indonesia itu jadi harmoni ,nggak ada phobia2 yg dalem antara kita…
..
semoga pemerintah denger….
@rahma
RUU konyol yang mana yah “)
satu yang jelas bung agus west hate Moslem.
jangan saling menyalahkan lah…
ups, mas kusaeni marah.. sorry.. kan freedom of expression ..jgn marah dong kalo beda pemikiran… (maaf ya..maaf yaaa…)
sorry yah,komen diatas ternyata bisa jadi new posting ya..heheh kepanjangan..kelupaan..(kebiasaan buruk kumat..)
ide utama dr komen diatas nggak jauh dari ide mas agus :phobia itu dialamin sama kaum minoriti.. menurut pengalaman ..emang bener sih…
aduhh..gue pengagum western..dan nggak suka nyalah2in siapapun..
maunya hidup ini harmonis aja..nggak ada phobia sama siapa-siapa..
(eit. stop…jgn kepanjangan lagi nulis komen euy…….)
One is strong if compared, either way, one is not.
So… To show that one is stronger, comparison must be made. The Soviet has gone, it’s now Islam the most likely target
ehh… ko jadi pake bahasa bule ya???
kebiasaan nulis di blog mas agus yang satunya lagi, hehehe
Wah ada pengikut pluralisme dan JIL nih ….
Sebenarnya, apa yang saya coba tuliskan di sini bukan mengenai Barat benci Islam atau tentang Islam sebagai musuh Barat berikutnya setelah keruntuhan komunis. Di tulisan ini saya hanya mencoba untuk menyampaikan tentang phobia.
Di banyak forum diskusi di Indonesia, banyak dibicarakan tentang adanya Islam phobia di kalangan Barat. Kesimpulan tentang phobia ini salah satunya didasarkan pada banyaknya aturan yang sangat membatasi gerak para pemeluk Islam dalam menjalankan apa yang diyakininya, juga dalam hal keterlibatan mereka di urusan-urusan politik, jabatan-jabatan strategis, kebijakan politik luar negerinya, dll. Tetapi sebenarnya fenomena seperti itu tidak hanya terjadi di Barat saja. Di banyak negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, aturan yang membatasi gerak pemeluk agama lain dalam menjalankan keyakinannya dan keterlibatannya dalam urusan politik, jabatan strategis, kebijakan politik luar negeri, dll. pun terjadi, termasuk di Indonesia.
Bisa jadi, menurut saya, fenomena seperti itu adalah hal yang wajar karena biasanya suatu komunitas akan selalu berusaha untuk menjaga kepentingan atau keyakinannya -yang mungkin didasarkan pada aliran atau kepentingan politiknya atau didasarkan pada aturan agamanya seperti misalnya Islam yang melarang untuk memilih pemimpin yang bukan beragama Islam-.
ada Islamfobia, ada Westernfobia juga… ada Yahudifobia… ada Kristenfobia… fobianya bisa macem2… biasanya dalam perspektif orang yg menderita fobia itu fakta dicampuri dengan stereotyp dan semangat generalisasi/pukul rata… makanya fobia gampang untuk dipercaya dan gampang masuk akal, karena langsung bicara kepada emosi kita… dan begitu “jelas”, siapa yg benar, siapa yg salah… enak hidup dengan fobia2 spt itu, karena kita selalu merasa serba yakin…
Kalau Islamfobia di Jerman… mmh… memang ada sih… tapi itu biasanya fobia terhadap aliran Islam tertentu, terutama yg sangat hardliner… karena menurut orang Jerman, orang hardliner itu juga membenci “Barat” dan “kebebasan” Barat itu… jadi ya… saling curiga gitu… saling merasa dibenci oleh pihak lainnya…
kalau saya sih mungkin Islamfobia juga ya? hehehe… saya Islamfobia kalau melihat Islam spt yg diterapkan di Aceh misalnya, Syariat Islam tapi razia2 jilbab mulu… tangkap perempuan di jalan kayak itu binatang yg berkeliaran dan harus dikurung lagi… saya sebagai perempuan merasa ngeri sekali dengan Islam seperti yg di Aceh itu (atau di Saudi dsb.), tapi saya juga punya teman2 Islam dan rasanya nyaman dan enak berteman dengan mereka… saya tidak fobia terhadap Islamnya mereka… jadi apakah saya termasuk Islamfobia atau tidak? Bingung kan jadinya… jadi kita harus tanya dulu, fobia terhadap Islam yang mana… fobia terhadap Barat yang mana… fobia terhadap Kristen yang mana… Kristen Eropa juga pada umumnya tidak misionaris lagi lho… beda ama Kristen evangelis dari Amrik yg sangat agresif… nah kalau melihat mereka, saya juga jelas Kristenfobia hehehe… jadi saya ini apa ya? Realitas selalu lebih kompleks… makanya kita sebaiknya jangan terlalu sombong dalam menilai orang lain… hihi kok jadi kayak ceramah ya… sorri… kepanjangan juga… wis ah…
mas agus yang dijerman … hmm saya orang indo muslim yang yang juga masih di indo sampe saat ini belum bisa kayak mas agus T_T … mas agus saya minta tolong mungkin mas agus bisa memaparkan lebih detil tentang peraturan mengenai hubungan antar umat beragama dan juga peraturan mengenai pendirian rumah ibadah … jika mas agus merasa terlalu vulgar jika disampaikan secara terbuka mas agus bisa via email ke email saya … saya mohon yah mas agus … karena sejujurnya saya sangat heran dengan indonesia ini … mesjid berdiri banyak dikampung2 wajar karena rakyat indonesia rata2 pemeluk islam tapi yang saya tidak habis mengerti gereja seakan 2 dipaksakan untuk berdiri dimana2 tanpa mengindahkan pemeluk yg ada di daerah tersebut … inginnya sebebas-bebasnya … padhal saya yakin bahwasannya di negara yang nonmuslim pun pendirian masjid akan sama sulitnya dengan pendirian gereja di negara ini …
terimakasih
Islam phobia itu menurut saya tidak perlu diperbesarkan karena itu hanyalah bagian dari fenomena Dunia … semua manusia dan seluruh yang ada di alam semesta ini pasti musnah … Dunia bukan tempat yang sebenarnya untuk Manusia … yang cantik yang ganteng, yang putih bening yang hitam keling, pirang, gelap semua kan sirna pada saatnya … tidak perlu menyiksa pihak yang dianggap salah karena semua Manusia akan merasakan masing-masing dirinya apakah ada di pihak yang benar atau yang salah di masa setelah kematiannya. maka dari itu untuk yang masih hidup di dunia yang akan kiamat ini, marilah kita semua hidup damai tenteram dan sejahtera …
terima kasih
saya lagi mencari kaitan islam phobia terhadap sumber ajaran Islam : Qur’an,hadis,dan isjtihad..
yah,,kira2 ada tanggapan ga gmn solusinya???
terima kasih ^_^
Memang susah sekarang ini dunia dikuasai oleh peradaban Kristen dan Islam keduanya saling mempengaruhi sayangnya Amerika yang jadi polisi duniapun terpengaruh (terutama George Bush) dengan menciptakan stigma stigma buruk terhadap Islam akhirnya sekarang Islam berhadapan dengan Kristen …nah kalau begini siapa yang mau tanggung jawab? Bush kah atau Islam dan Kristen? . saya sangat simpatik sekali dengan pernyataan Paus di Vatikan yang mengajak untuk meredakan ketwegangan antara dua agama besar ini untuk saling hormat menhormati dan menciptakan peradaban yang bermanfaat.
menurutku nih ya, islam phobia itu cuma karangan barat doang. jadi gak usah di besar2in. yang penting kita tegakin syariat islam dengan benar n jangan setengah2 bro!
all out gitu loh, coba deh rasain kalo seumpama individu kita nglaksanain syariat islam dengan benar, beda banget rasanya kalo setengah2.
INGET BRO!!
wa lan tardho ‘anka el yahuud wa laa an nashoro hatta tattabi’a millatahum.
Saya mungkin Islam phobia juga karena melihat tingkah lakunya FPI, tapi terhadap teman-teman baik saya yang notabene sebagian besar islam … saya fine-fine aja. Tidak fobia terhadap mereka.
Jadi mungkin kegiatan yang mengandung kekerasan ditiadakan. Buktikan islam itu damai. Jangan sekedar wacana. Otomatis tidak akan ada lagi yang islam phobia.
Phobia atau tidak suka sih boleh2 aja, tapi jangan phobianya kepada agama,sukubangsa atau kelompok.
Bencilah hanya kepada sifat atau perilakunya saja,kepada pribadi orangnya saja.jangan melebar ke mana2.nanti ketauan sifat asli anda, yaitu PENDENGKI.
Islam itu = sholat lima waktu, berjemaah sebaiknya di masjid, memberikan zakat 2,5% dr penghasilan (lebih lebih baik), sedekah kpd org tua dn kerabat terdekat baru ke yatim dan fakir miskin atau kerabat yg yatim n fakir, lalu bersikap manis thd pemeluk agama lain.